Apa sih bounce rate itu? Lalu pengaruhnya apa terhadap blog? Dan apa saja faktor yang menyebabkan tinggi rendahnya bounce rate? Bagi beberapa blogger yang hanya sekedar nulis mereka tidak tahu apa itu bounce rate sebuah blog karena murni memang belum tahu atau sengaja tidak ingin tahu. Padahal faktanya menyebutkan penggunaan bounce rate dapat dijadikan sebagai acuan penting untuk menilai daya serap pengunjung atau visitor terhadap artikel yang dibaca pada sebuah blog.
Pengertian Bounce Rate
Nah untuk yang belum tahu bounce rate itu apa, bounce rate merupakan rasio jumlah pengunjung yang membuka satu halaman saja pada suatu blog. Untuk menghitungnya dapat menggunakan rumus seperti dibawah ini:
Bounce rate= (Jumlah pengunjung yang hanya membuka satu halaman blog/Jumlah kunjungan total) x 100%
Misalnya dalam satu bulan blogmu memdapatkan jumlah kunjungan total sebanyak 30.000, sedangkan kunjungan dari pembaca yang hanya membuka satu halaman artikel saja sebanyak 1.000. Dengan demikian, bounce rate dari blogmu sebesar (1.000/30.000)x100% = 0.033%
Atau jika tidak ingin repot kamu bisa menggunakan website Alexa untuk mengecek berapa sih jumlah bounce rate blogmu.
Perlu diketahui, semakin kecil prosentase dari bounce rate, maka semain bagus pula nilai dari suatu blog. Dengan kata lain, semakin besar prosentase dari bounce rate maka bisa dikatakan blog tersebut masih jauh dari kata sempurna.
Penyebab Tinggi Rendahnya Bounce Rate
Berikut adalah beberapa faktor yang dapat mempengaruhi tinggi rendahnya bounce rate:
1. Kecepatan Loading
Kecepatan loading adalah faktor utama yang mempengaruhi bounce rate. Blog yang memiliki kecepatan loading yang baik akan membuat pengunjung nyaman. Berbeda dengan blog yang memiliki loading lemot, boro-boro mau baca artikel, loading aja ga kelar-kelar 😀 Sehingga bukan tidak mungkin blog tersebut akan segera ditinggalkan visitor dan berakibat pada membengkaknya nilai bounce rate.
Baca juga: Cara Mempercepat Loading Blog dan WordPress
2. Layout Blog
Layout atau biasa disebut tata letak juga mempunyai andil besar dalam mempengaruhi tinggi rendahnya bounce rate. Untuk mendapatkan nilai prosentase bounce rate sekecil mungkin maka segera desain blogmu agar menjadi lebih menarik dan klik-able. Karena blog yang memiliki tata letak atau desain yang rumit dan sulit dijelajahi akan membuat pembacanya malas menelusuri isi konten dari blog dan bukan tidak mungkin memilih untuk segera meninggalkannya.
3. Kualitas Konten
Blog dengan konten yang menarik akan membuat pengunjung betah berlama-lama sembari membuka artikel-artikel yang lainnya. Berbeda dengan blog yang hanya menulis asal-asalan tanpa memikirkan isi konten, pembaca tentu tidak ingin membuang-buang waktunya karena tidak menemukan informasi yang sedang dicari atau menarik dan bermanfaat bagi dirinya. Oleh karena itu, rajin-rajinlah publish artikel yang berisi konten berkualitas dan bermanfaat pada blog secara teratur.
4. Kurangi Eksternal Link, Perbanyak Internal Link
Semakin banyak internal linking yang ada pada blog maka secara otomatis prosentase bounce rate pada blog tersebut akan semakin kecil. Hal ini disebabkan karena pengunjung diberikan kemudahan dalam mengunjungi artikel atau halaman lain di dalam blog sehingga setiap artikel atau halaman dalam sebuah blog dapat terhubung dengan baik. Kamu dapat menggunakan internal link didalam postingan, menggunakan widget related post, recent post, dan popular post untuk membangun internal linking.
Berbeda dengan internal link, untuk memperkecil nilai bounce rate maka kamu perlu untuk sebisa mungkin mengurangi yang namanya eksternal link. Hal ini disebabkan karena semakin banyak eksternal link atau link keluar yang mengarah pada blog lain yang terpasang di halaman blogmu maka kemungkinan pengunjung yang meninggalkan blogmu untuk pergi ke halaman blog lain yang terpasang tersebut akan semakin besar. Sehingga secara tidak langsung akan menyebabkan bounce ratenya membengkak. Jadi intinya kurangi eksternal link, perbanyak internal link.
Demikian pengertian dan beberapa faktor yang menyebabkan tinggi rendahnya bounce rate. Melihat fungsinya yang ternyata cukup berpengaruh serta bisa dijadikan salah satu acuan atau indikator kinerja blog, maka segeralah untuk mengenal dan mengoptimalkan bounce rate ini. Sekian dari saya dan semoga bermanfaat.