Sudah pada tahu Jetpack kan? Jetpack adalah salah satu plugin WordPress multifungsi yang dikembangkan oleh Automattic, perusahaan dibalik WordPress.com. Didalamnya terdapat berbagai fitur unggulan. Sebut saja seperti analitik pengunjung, Photon, Carousel, Contact Form, dll. FYI aja nih temen-temen, fitur-fitur tersebut merupakan fitur bawaan dari WordPress.com. Singkatnya, dengan menginstall plugin Jetpack ini, kamu bisa merasakan sensasi menggunakan WordPress.com didalam WordPress self hostmu. Keren bukan?
Perlu diketahui, plugin Jetpack ini sedikit berbeda dengan plugin WordPress pada umumnya. Jika biasanya untuk menginstall plugin tinggal klik-klik langsung aktif, berbeda dengan plugin Jetpack yang memerlukan login akun WordPress.com untuk bisa digunakan. Hal ini dikarenakan Jetpack berfungsi sebagai jembatan yang menghubungkan antara WordPress.com dan WordPress.org. Sehingga untuk bisa menikmati seluruh fitur yang disediakan oleh Jetpack, kamu perlu mendaftar ke WordPress.com.
Fitur yang Ditawarkan Jetpack
Didalam Jetpack sendiri terdapat berbagai macam modul terpisah. Modul-modul ini berisi fitur-fitur WordPress yang bisa kamu nyalakan dan matikan sesuai selera. Saat dinyalakan, fitur tersebut akan berjalan pada blogmu. Dan jika dimatikan kodenya tidak akan lagi dimuat atau dijalankan pada blogmu. Hingga saat ini terdapat kurang lebih 35 fitur yang bisa kamu manfaatkan dengan menginstall plugin Jetpack ini. Diantaranya adalah:
- Beautiful Math
- Carousel
- Comments
- Contact Form
- Custom CSS
- Custom Content Types
- Enhanced Distribution
- Extra Sidebar Widgets
- Gravatar Hovercards
- Infinite Scroll
- JSON API
- Likes
- Manage
- Markdown
- Mobile Theme
- Monitor Uptime
- Notifications
- Omnisearch
- Photon
- Post by Email
- Protect
- Publicize
- Related Posts
- Sharing
- Shortcode Embeds
- Single Sign On
- Site Stats
- Site Verification
- Spelling and Grammar
- Subscriptions
- Tiled Galleries
- VideoPress (premium)
- me Shortlinks
- Widget Visibility
- VaultPress (premium)
Banyak juga yak fitur-fiturnya untuk seukuran 1 plugin WordPress 😀
Pro dan Kontra Menggunakan Plugin Jetpack
Kita bahas keunggulannya terlebih dahulu deh. Yang pasti selain gratis, Jetpack memiliki banyak sekali fitur-fitur unggulan. Dari 35 daftar fitur Jetpack yang saya sebutkan diatas sudah pasti terdapat beberapa fitur yang sangat berguna jika dipasang pada blogmu. Entah itu Photon, sharing social media, statistik, dll.
Keunggulan lainnya adalah Jetpack ini selalu update karena dikembangkan langsung oleh pihak yang bertanggung jawab terhadap WordPress.com. Jadi sudah pasti plugin Jetpack ini terpercaya dan kompatible terhadap core WordPress.
Lalu apa saja sih kelemahan dari Jetpack?
Nah, berbicara soal keunggulan rasanya tidak afdol jika belum membahas soal kelemahan. Pun begitu dengan Jetpack, dibalik fitur-fiturnya yang melimpah plugin ini juga memiliki banyak sekali kekurangan (menurut saya).
Ukurannya Besar
Jetpack berisi lebih dari 30 modul dan saya yakin kamu tidak akan membutuhkan semuanya. Jadi singkatnya, ngapain menggunakan plugin yang isinya tidak kamu gunakan sepenuhnya?
Terlepas dari opsi bahwa kita bisa mengkustomisasi fitur mana yang ingin dinyalakan ataupun dimatikan, saya lebih prefer menggunakan satu plugin untuk satu fitur daripada satu plugin yang berisi banyak fitur (dan itupun tidak semua dibutuhkan). Lagipula fitur-fitur pada Jetpack ini bisa kita ganti dengan alat pihak ketiga. Seperti halnya fitur statistik, kita bisa menggantinya dengan menggunakan fitur dari Google Analytics yang jauh lebih enteng. Beberapa reviewer juga mengatakan bahwa makin kesini Jetpack ini ukurannya semakin membengkak. Banyak kode-kode yang ditambahkan dan mungkin tidak semua orang membutuhkannya.
Beberapa Fitur Memberatkan Kinerja Blogmu
Sementara banyak pengguna yang tidak memiliki masalah dengan penggunaan Jetpack, beberapa diantaranya melaporkan bahwa Jetpack juga memperlambat performa blog mereka secara signifikan, yaitu menambahkan sebanyak 8 sampai 10 detik untuk waktu loading.
Beberapa modul mungkin memiliki efek lebih daripada yang lain. Editor CSS misalnya, yang bekerja dengan menyimpan kode CSS ke dalam database sebagai jenis Custom Post. Dengan begitu, setiap kali membuka halaman diperlukan query untuk mengambil CSS. Hal inilah yang secara tidak langsung dapat menambah beban pada saat loading blog.
Jetpack Photon Berpengaruh Buruk Terhadap SEO?
Beberapa pengguna Jetpack juga melaporkan bahwa meskipun menggunakan modul Photon dapat mempercepat pemuatan gambar (karena melalui CDN), tapi juga dapat berpengaruh buruk terhadap nilai SEO blogmu.
Perlu diketahui juga, tidak semua CDN menyebabkan masalah pada SEO. Namun beberapa pengguna Jetpack mengklaim bahwa fitur Photon dapat menyebabkan lalu lintas mesin pencari mereka turun sebanyak 50%.
Beberapa pengguna, seperti perancang web Robin Cornett, juga mengatakan fakta bahwa fitur Photon sama seperti mengupload gambarmu ke server WordPress.com. Gambar-gambar tersebut nantinya disimpan secara permanen, bahkan jika kamu menonaktifkan modul ini. Ini bukan masalah SEO, tapi masalahnya adalah mengenai kepemilikan dan kontrol gambar tersebut.
Penutup
Jetpack memberikan banyak sekali manfaat. Dapat dilihat dari seluruh fitur-fitur yang diberikan, tidak bisa disangkal bahwa Jetpack merupakan plugin multifungsi terlengkap menurut saya. Namun dibalik seluruh fitur-fitur yang diberikan, Jetpack juga memiliki kelemahan. Kita sebagai pengguna harus cermat dalam memilih, apakah kita membutuhkan Jetpack ataukah tidak. Karena pada dasarnya setiap blogger memiliki kebutuhan masing-masing. Sekian dari saya, semoga bermanfaat.