Jika kamu adalah salah satu blogger yang hobby melakukan test loading blog, pasti sudah tidak asing dengan yang namanya Google PageSpeed Insight. Sesuai dengan namanya, Google PageSpeed Insight merupakan suatu website buatan Google yang bisa digunakan untuk melakukan test kecepatan blog/website. Nantinya, Google PageSpeed Insight akan memberikan penilaian terhadap kualitas kecepatan blogmu. Dalam hal ini, penilaian yang diberikan dalam skala 1-100 yang bisa kamu jadikan sebagai acuan. Semakin tinggi nilainya, maka semakin baik pula kualitas blog/websitemu.
Cara menggunakan Google PageSpeed Insight
Cara menggunakan Google PageSpeed Insight sebenarnya sangat mudah. Sama seperti tools-tools test kecepatan lainnya seperti GTmetrix ataupun Pingdom Tools. Kamu hanya perlu membuka website Google PageSpeed Insight dan mengetikkan URL blog/websitemu. Nantinya Google PageSpeed Insight akan melakukan pengecekan blogmu secara keseluruhan, lalu memberikan score penilaian, dan memberikan masukan-masukan untuk mengoptimalkan kinerja blogmu. Jadi seluruh error ataupun file file yang memberatkan blogmu akan terdeteksi dari panel Google PageSpeed Insight.
Sebagai contoh disini saya akan melakukan test terhadap halaman artikel blog saya dengan judul https://royyan.net/ssl-gratis/ dan hasilnya adalah sebagai berikut.
Keterangan:
- Merupakan score yang diberikan oleh Google PageSpeed.
- Beberapa saran untuk mengoptimalkan blog/website.
Meningkatkan Score Google PageSpeed Insight
Nah jika kamu sudah mencoba test di Google PageSpeed Insight namun hasilnya kurang memuaskan, saya mempunyai beberapa tips untuk mendapatkan score Good (85-100) atau paling tidak blogmu dapat di load lebih cepat dari biasanya. Karena blog ini sifatnya dinamis (selalu berubah-ubah) dan lebih banyak gambarnya, maka saya kira untuk mendapatkan score 100 terlalu sulit 😀 Kuy simak beberapa tips berikut.
Kurangi Penggunaan Plugin
Untuk meningkatkan kecepatan suatu blog, langkah pertama yang harus kamu lakukan adalah mengurangi jumlah plugin. Tanamkan prinsip “Less is Better”. Hapus plugin yang tidak perlu, selagi ada cara manual (edit file theme) maka hindari penggunaan plugin. Karena sejatinya plugin menggunakan resource CPU pada server, jika terlalu banyak plugin yaa siap-siap saja CPU full load dan mengakibatkan lemot. Namun bukan berarti kamu malah tidak menggunakan plugin sama sekali yaa. Saya tetap merekomendasikan 2 plugin penting/wajib/harus ada pada blogmu yaitu plugin cache (saya menggunakan WP Rocket) dan kompress image (Saya menggunakan WP Smush).
Gunakan CDN
CDN atau Content Delivery Network merupakan sekumpulan server yang tersebar di seluruh belahan dunia yang berfungsi untuk memberikan akses lebih cepat melalui server terdekat dibanding dengan mengakses content dari server utama. Meskipun saat ini saya tidak menggunakan CDN karena alasan tertentu 😀 Namun saya masih merekomendasikan CLoudFlare yang sampai saat ini masih konsisten memberikan CDN secara gratis. Tentunya kamu juga bisa mendapatkan fitur CDN dari cloudflare ini secara gratis. Untuk mengaitkan website dengan akun cloudflare tutorial lengkapnya bisa kamu lihat disini. Selain itu menggunakan CDN dari Cloudflare juga memberikan penggunanya fitur SSL (HTTPS) gratis.
Pemilihan Server
Kalau yang ini sih opsional yaa boleh dicoba atau tidak. Banyak yang mengatakan jika target visitor dari blogmu merupakan Indonesia, maka pakai saja server IIX atau Indonesia. Nah jika target visitor blogmu merupakan warga US, pastikan kamu juga menggunakan server US. Secara teknis, memang benar jika semakin dekat jarak antara vistor dan lokasi server berada, maka akan semakin cepat juga loadingnya. Namun semua kembali pada selera masing-masing. Yang terpenting saya selalu menyarankan untuk menggunakan webserver LiteSpeed daripada Nginx atau Apache. Karena perbandingan benchmarknya terlampau jauh. Bisa dilihat disini.
Nah jika kamu mengaplikasikan beberapa tips tersebut secara benar, bukan tidak mungkin kamu akan mendapatkan score Good pada test Google PageSpeed Insight. Selamat mencoba dan semoga bermanfaat.